Rabu, 20 Januari 2010

Renunganku di Kaki Tahajud - Subuh


Hari pertama aku melalaikan tahajud ku setelah aku terlelap dalam mimpi.

Hari kedua aku kembali melalaikan tahajudku demi sebuah novel yang tebalnya mencapai 495 halaman dalam 1 malam, karena tak ingin melewatkan ceritanya, padahal ketika aku membaca Al-Qur’an hanya 1 juz saja itupun kubaca hanya selama 1 hari semalam.

Hari ketiga kembali aku melalaikan tahajudku setelah aku chatting dengan teman-temanku yang berada jauh entah di mana, padahal dengan tetangga dekat saja aku jarang menyempatkan waktu untuk ngobrol atau bahkan hanya menyapa, padahal mereka adalah orang terdekat yang pasti akan menolongku disaat aku susah.

Hari keempat aku juga masih melalaikan tahajudku setelah aku semalaman melihat sebuah acara televisi, begitu dekat jarakku dan seriusnya aku dengan televisi ketika aku menonton, tapi begitu jauh jarakku ketika sang ustadz/ustadzah memberikan tausiah, terkadang aku malah asik ngobrol dengan temanku dan sering mengisi barisan yg paling belakang.

Hari kelima, Kembali aku melalaikan tahajudku karena semalaman asik ngobrol di telepon dengan temanku yang sedang curhat hingga berjam-jam. Namun tak pernah selama itu aku berdialog dengan tuhanku setiap malam.

Hari Ke enam, aku terperanjat…. Ketika aku tersadar bahwa aku kembali melalaikan tahajudku, bahkan aku hamper kehilangan waktu untuk shalat subuh, karena kelelahan setelah seharian kemarin aku pergi bersama teman-temanku menghabiskan waktu bersama. Pagi itu aku tersentak mendengar kabar salah satu temanku meninggal, hampir aku tak percaya karena baru saja kemarin kami menghabiskan waktu bersama.

Hari Ketujuh….Lembayung senja menyibak tirai malam sunyi merayap mengusik sedihku pilu dalam dekapan rindu yang membuat jiwa dahaga namun raga tak berdaya Ku coba berdiri menatap langit ketika sang bintang timbulkan harapan & ku terduduk berpeluk lutut saat matahari keringkan mimpi semalam. Entah pada siapa sedih ini kuungkapkan entah dengan apa perih ini kulukiskan tak terasa butiran bening dari sudut mata kembali jatuh, saat ku bersujud.

Terima kasih Rabb, kau kembali mengingatkanku, kau masih pelihara dan menjagaku dalam HidayahMu. Maafkan aku yang selalu berbuat salah….Maafkan Aku yang kurang mensyukuri nikmatMu……Maafkan aku yang tak pernah sempurna mencintaiMu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar